Danrem 083/Bdj: Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Erupsi Terbentuk Sesaat Setelah Terjadi Bencana


Lumajang — Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Kohir menegaskan bahwa Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Semeru dibentuk sesaat setelah kejadian, sebagai langkah cepat untuk memastikan seluruh unsur dapat bergerak dalam satu kendali operasi terpadu. Hal tersebut disampaikannya saat melakukan pengecekan langsung terhadap sistem tabulasi data dan alur koordinasi di Posko Terpadu, Jumat (28/11/2025).

Danrem menjelaskan bahwa pembentukan posko secara cepat merupakan prosedur penting dalam menghadapi situasi darurat. Dengan adanya pusat kendali sejak awal, setiap proses mulai dari pendataan korban, pemetaan kerusakan, penyaluran bantuan, hingga penugasan pasukan dapat dilakukan secara terkoordinasi dan tepat sasaran.

“Posko Terpadu ini dibentuk sesaat setelah bencana terjadi. Tujuannya agar seluruh operasi penanggulangan dapat berjalan terarah, terintegrasi, dan tidak saling tumpang tindih. Respons cepat adalah faktor penentu dalam penyelamatan dan pemulihan awal,” tegas Kolonel Inf Kohir.

Selama pengecekan, Danrem memastikan bahwa alur informasi berjalan lancar antara tim lapangan dan posko, termasuk pembaruan data harian mulai dari kondisi korban, kesehatan warga, logistik, hingga evaluasi pemulihan wilayah. Ia juga menekankan pentingnya kedisiplinan pelaporan bagi setiap satuan tugas.

Danrem turut mengapresiasi kerja keras seluruh personel TNI, Polri, pemerintah daerah, relawan, dan para tenaga pendukung yang bertugas di posko. Menurutnya, keberadaan posko ini menjadi pusat koordinasi yang sangat menentukan efektivitas penanganan bencana di kawasan terdampak.

Korem 083/Baladhika Jaya menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sistem komando dan koordinasi melalui Posko Terpadu, guna memastikan setiap langkah penanganan darurat bencana berjalan cepat, akurat, dan berorientasi penuh pada keselamatan warga. (Penrem083)